Ceritaku Tentang Wayang Golek

source: om google

Kalian semua pasti tau kan tentang budaya Indonesia yg satu ini ? (malu kalau tidak tau sama budaya bangsa sendiri hehehe). Wayang golek merupakan kebudayaan asli dari Jawa Barat, hampir sama seperti wayang kulit dari Jawa Tengah (kalau tidak salah). Yang membedakan keduanya adalah wayang golek terbuat dari kayu, sedangkan wayang kulit terbuat dari kulit sapi atau kerbau.

Saya dikenalkan dengan wayang golek waktu berumur sekitar 5 tahun, awal mulanya saya diajak sama orang tua saya ke tempat hajatan (semacam acara pernikahan atau sunatan). Di acara tersebut terdapat pertunjukkan yg membuat saya tertarik untuk melihatnya. Saya bertanya kepada bapak saya “Pak, itu ada pertunjukkan apa ?”. “Itu pertunjukkan wayang golek” Jawab Bapak saya. Saya bertanya kembali “Wayang golek itu apa Pak ?”. “Sudah lihat saja dulu, nanti kamu jg mengerti” jawab Bapak saya (sebenarnya saya sudah lupa percakapan aslinya seperti apa karna sudah cukup lama kejadiannya, maaf ya. Hehe). Ternyata pertunjukkan dari wayang golek itu membuat saya tertarik dan ingin menontonnya sampai habis. Karena pertunjukkan wayang golek tersebut biasanya dilaksanakan larut malam hingga pagi, saya pun tertidur di tempat duduk saya (wajar ya, karna waktu itu saya masih kecil. Padahal sampai sekarang saya masih tidak kuat untuk menontonnya sampai habis hehe). Keesokan harinya saya bertanya-tanya apa yg terjadi semalam, seperti apa kisah terakhirnya. Kebetulan Bapak saya jg tidak menonton sampai habis jd tidak bias menceritakannya. Dari pertunjukkan tersebut saya meminta kepada Bapak saya untuk dibelikan CD cerita-cerita dari wayang golek (jaman saya dulu masih pake VCD, sekarang ada yg masih pakai tidak ya ? heheh). Dari situlah saya mulai mengoleksinya. Tokoh favorit dari wayang golek yg saya kagumi adalah Bima dan Cepot. Kenapa Bima ? Kenapa Cepot ? kalo Bima memang dilihat dari kegagahannya, sedangkan si Cepot dari kejenakaannya hehe. Dulu sempat ada tayang setiap minggunya di TVRI (kalo sekarang mungkin sudah tidak ada ya). Untuk harinya saya lupa, tetapi setelah saya berumur sekitar 10 tahun ada stasiun televisi lain yg setiap minggunya menayangkan wayang golek, waktu itu setiap malam minggu jam 10 atau 11 malam dan juga setiap bulan Ramadhan (walaupun yg muncul cuma si Cepot aja hehe), televisi itu adalah TPI yg sekarang menjadi MNCtv.

Sampai saat ini saya masih mengikuti perkembangan dari wayang golek, walaupun hanya lewat internet dan media digital saja. Alhamdulillah, sampai saat ini masih ada yg menayangkan wayang golek dan jg wayang kulit, saya sering melihatnya di salah satu televisi local yaitu Ctv Banten dan jg dokumenter dari Kompastv. Yang saya sesali saat ini adalah CD2 yg sudah dikumpulkan sejak kecil hilang entah kemana L. Untuk mengenalkan budaya ini kepada anak dan cucu saya nanti saya sudah mempersiapkan koleksi seperti kartu (bridge) yang edisi wayang.

Saya punya impian, ingin membuat karakter-karakter dari wayang ini melalui disain grafis ataupun papercraft nantinya. Semoga saja impian saya ini terwujud untuk tetap melestarikan budaya wayang golek ini, supaya tidak diklaim negara tetangga tentunya hehehe.

Demikianlah cerita wayang golek dari saya ini, mohon maaf sekali jika tulisan ini berantakan karna mungkin beginilah tulisan dari sang pemalas hehe. Wassalam :)

Leave a Reply