Kisah Rasulullah SAW Dan Pengemis Buta

source: om google

Di sudut pasar Madinah Al-Munawarah terdapatlah seorang pengemis Yahudi yang buta. Hari demi hari apabila ada orang yang mendekatinya ia selalu berata, "Wahai saudaraku, jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya kalian akan dipengaruhinya."
Setiap pagi Rasulullah SAW mendekatinya dengan membawa makanan dan tanpa berkata sepatah kata pun Rasulullah SAW menyuapi makanan yang dibwanya kepada pengemis itu walaupun pengemis itu selalu berpesan agar tidak mendekati orang yang bernama Muhammad. Rasulullah SAW melakukannya hingga menjelang beliau wafat.

Setelah Rasulullah SAW wafat, tidak ada lagi orang yang membawakan makanan setiap pagi kepada pengemis Yahudi yang buta itu. Suatu hari Abu Bakar r.a. berkunjung ke rumah putrinya 'Aisyah r.a. Beliau bertanya, "Anakku adakah sunnah kekasihku yang belum aku kerjakan ?"
'Aisyah r.a. menjawab pertanyaan ayahnya, "Wahai ayah, engkau adalah seorang ahli sunnah hampir tidak ada satu sunnah pun yang belum ayah lakukan kecuali satu sunnah saja."
"Apakah itu ?" Tanya Abu Bakar r.a.
"Setiap pagi Rasulullah SAW selalu pergi ke ujung pasar dengan membawa makanan untuk diberikannya kepada pengemis itu. Abu Bakar r.a. mendatangi pengemis itu dan memberikan makanan itu kepadanya. Ketika Abu Bakar r.a. mulai menyuapinya, si pengemis marah sambil berteriak, "Siapakah kamu ?"
Abu Bakar r.a. menjawab, "Aku orang yang biasa datang."

"Bukan ! Engkau bukan orang yang biasa mendatangiku," jawab si pengemis buta itu. "Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut setelah itu ia berikan dengan lembut kepadaku."
Abu Bakar r.a. tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil berkata kepada pengemis itu, "Aku memang bukan orang yang biasa datang padamu. Aku adalah salah seorang sahabatnya, orang yang mulia itu telah tiada. Ia adalah Muhammad Rasulullah SAW."

Setelah pengemis itu mendengar cerita Abu Bakar r.a. ia pun menangis dan kemudian berkata, Benarkah demikian ? Selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, ia tidak pernah memarahiku sedikitpun, ia mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi, ia begitu mulia."

Pengemis Yahudi buta tersebut akhirnya bersyahadat di hadapan Abu Bakar r.a. Kesabaran Rasulullah SAW memang tidak terbatas dan tidak pandang bulu walaupun kepada seorang pengemis buta Yahudi yang selalu memusuhi beliau.

Sumber : Dikutip dari buku yang berjudul "Muhammad SAW The Super Leader Super Manager"

Leave a Reply